Get me outta here!

Rabu, 19 April 2017

Kini Tembok Besar bukan Hanya ada di China, tapi di Indonesia kita juga memiliki Great wall of Indonesia

The Great Wall China vs The Great wall of Koto Gadang Indonesia

Siapa yang tidak mengenal The Great wall of China ?, atau kita lebih akrab dengan sebutan Tembok besar China. Suatu bangunan di Planet bumi yang dibangun selama berabad-abad oleh tangan manusia dari Generasi ke Generasi. Tembok yang memiliki Panjang 3.900 mil, jika Anda mencoba berjalan menyusuri keseluruhan dinding, mungkin akan membutuhkan waktu berbulan-bulan dari satu ujung ke ujung lainnya. Pembangunan tembok ini memakan waktu lebih dari 2 ribu tahun. Bagian pertama tembok dibangun pada awal abad ke-8 SM. Dan sisanya, menghabiskan waktu berabad-abad. Setidaknya itulah sejarah singkat tentang bangun dan maha karya yang dapat di lihat dari Bulan yang membuat setiap orang ingin mengunjunginya dan menyaksikan sebuah masterpiece dari jaman dahulu. Namun tentu saja tidak setiap orang yang ingin mengunjunginya dapat berakhir benar benar mengunjunginya karena masalah biaya dan waktu yang diperlukan untuk bertraveling ke China. Namun jangan kawatir bagi anda yang tidak memiliki budget yang cukup untuk mengunjungi tembok besar yang ada di China dan tidak memiliki waktu untuk pergi Kesana, ternyata di Indonesia ada loh, bangunan seperti Tembok China.


Nama Bangunan yang menyerupai tembok China ini namun dalam versi mininya adalah The Great Wall Of Koto Gadang atau biasa disebut juga Janjang Koto Gadang, yang terletak di Bukittinggi, Sumatera Barat, diresmikan pada januari 2013 oleh Tifatul Sembiring yang kala itu menjabat sebagai ketua Menkominfo, Janjang Koto Gadang memiliki panjang sekitar 21.100 km, memang tidak sepanjang tembok besar china, namun pemandangannya tak kalah indah dari pemandangan yang ditawarkan oleh tembok china.


Berawal dari The Great Wall of Koto Gadang yang dulu adalah salah satu dari sekian banyak janjang 1000 , janjang dalam bahasa padang yang artinya adalah tangga. Terletak di sekitaran Ngarai Sianok terdapat Janjang 1000 ini adalah tangga berjumlah ribuan yang naik turun. Tangga ini digunakan oleh warga sekitar sebagai jalan umum menuju satu kampung ke kampung yang lain dan jalan menuju Batang Sianok yang berada di dasar lembah. Pemandangan Ngarai Sianok disekitar Janjang 1000 sebenarnya tidak kalah bagus dari Taman Panorama, Namun saat itu Janjang 1000 masih kalah populer dibandingkan objek wisata lainnya. Untungnya Pemerintah setempat cukup kreatif dan akhirnya jadilah objeck wisata the Great Wall of Koto Gadang sebagai win win solusi dimana pemerintah dapat membangun jalan setapak untuk aktivitas warga sekitar dan sebagai pemasukan dana Daerah dari sector Pariwisata dengan mengubah satu jalur janjang seribu menjadi Tembok Besar ( Great Wall ) Ala Sumatra Barat. Sejak dirombak, denyut nadi di janjang seribu mulai ramai oleh wisatawan, tidak hanya domestik bahkan turis luar negeri juga.

Great Wall of Koto Gadang ini menghubungkan Kota Bukittinggi disekitaran Goa Jepang pintu 3 dengan Koto Gadang Kabupaten Agam. tidak ada tiket masuk, cukup bayar tiket parkir kendaraan saja. Lokasinya sangat cocok buat yang menyukai trekking karena lokasinya masih alami dengan jalan yang berliku-liku. Trek keseluruhan sekitar 1.5 km naik turun tangga. Cukup melelahkan memang apalagi kalau treking disiang hari. Namun jangan kawatir pemandangan Indah dari Ngarai Sianok dan semilir angin akan memberi semangat kepada anda untuk terus mendaki.


Kalau dibandingkan dengan Tembok Besar China yang asli tentunya Tembok Besar Koto Gadang kalah jauh dari segimanapun, karena Ukurannya lebih kecil dan lebih pendek. Akan Tetapi pemandangannya disekitar tembok mungkin tidak kalah bagus dengan yang china. Tidak ada unsur lokal minang di Great Wall Koto Gadang ini, semuanya menjiplak mentah2 Great Wall di China dengan bentuk yang lebih sederhana. Walaupun terkesan “maksa” dan “nggak nyambung’ tapi setidaknya usaha pemerintah itu telah berbuah manis. Dan seperti yang saya katakana didepan object wisata ini cocok untuk anda yang tidak memiliki waktu untuk berwisata keluar negeri untuk mengunjungi tembok china atau mempunyai dana yang pas pasan. Di jamin cukup memuaskan hasrat untuk melihat bangunan besar layaknya tembok china.

Cukup sekian untuk pembahasan tembok Besar yang ada di Indonesia kita sambung dengan object wisata yang ada di Indonesia yang menyerupai di Luar negeri.

Oh iya satu lagi saya ingatkan buat teman teman traveling bahwa kita sebagai warga yang baik janganlah melakukan vandalism alias merusak fasilitas public dengan menuliskan dan mencore-coret karena itu akan menghilangkan keindahannya dan itu sangat mengecewakan. Karena di tempat ini anda akan menyaksikan begitu banyak tulisan tulisan vandalisme. Tidak hanya ditembok, bahkan di lantai juga. Warga dan pemerintah sudah kreatif namun tidak di imbangi oleh wisatawan yang bertanggung jawab.. salam traveling.


0 komentar:

Posting Komentar