The Great Wall China vs The Great wall of Koto Gadang Indonesia
Siapa yang tidak mengenal The
Great wall of China ?, atau kita lebih akrab dengan sebutan Tembok besar China.
Suatu bangunan di Planet bumi yang dibangun selama berabad-abad oleh tangan
manusia dari Generasi ke Generasi. Tembok yang memiliki Panjang 3.900 mil, jika
Anda mencoba berjalan menyusuri keseluruhan dinding, mungkin akan membutuhkan
waktu berbulan-bulan dari satu ujung ke ujung lainnya. Pembangunan tembok ini
memakan waktu lebih dari 2 ribu tahun. Bagian pertama tembok dibangun pada awal
abad ke-8 SM. Dan sisanya, menghabiskan waktu berabad-abad. Setidaknya itulah
sejarah singkat tentang bangun dan maha karya yang dapat di lihat dari Bulan
yang membuat setiap orang ingin mengunjunginya dan menyaksikan sebuah
masterpiece dari jaman dahulu. Namun tentu saja tidak setiap orang yang ingin
mengunjunginya dapat berakhir benar benar mengunjunginya karena masalah biaya
dan waktu yang diperlukan untuk bertraveling ke China. Namun jangan kawatir
bagi anda yang tidak memiliki budget yang cukup untuk mengunjungi tembok besar
yang ada di China dan tidak memiliki waktu untuk pergi Kesana, ternyata di Indonesia
ada loh, bangunan seperti Tembok China.
Nama Bangunan yang menyerupai
tembok China ini namun dalam versi mininya adalah The Great Wall Of Koto Gadang atau biasa disebut juga Janjang Koto
Gadang, yang terletak di Bukittinggi, Sumatera Barat, diresmikan pada januari
2013 oleh Tifatul Sembiring yang kala itu menjabat sebagai ketua Menkominfo,
Janjang Koto Gadang memiliki panjang sekitar 21.100 km, memang tidak sepanjang
tembok besar china, namun pemandangannya tak kalah indah dari pemandangan yang
ditawarkan oleh tembok china.
Berawal dari The Great Wall of
Koto Gadang yang dulu adalah salah satu dari sekian banyak janjang 1000 ,
janjang dalam bahasa padang yang artinya adalah tangga. Terletak di sekitaran
Ngarai Sianok terdapat Janjang 1000 ini adalah tangga berjumlah ribuan yang
naik turun. Tangga ini digunakan oleh warga sekitar sebagai jalan umum menuju
satu kampung ke kampung yang lain dan jalan menuju Batang Sianok yang berada di
dasar lembah. Pemandangan Ngarai Sianok disekitar Janjang 1000 sebenarnya tidak
kalah bagus dari Taman Panorama, Namun saat itu Janjang 1000 masih kalah
populer dibandingkan objek wisata lainnya. Untungnya Pemerintah setempat cukup
kreatif dan akhirnya jadilah objeck wisata the Great Wall of Koto Gadang
sebagai win win solusi dimana pemerintah dapat membangun jalan setapak untuk
aktivitas warga sekitar dan sebagai pemasukan dana Daerah dari sector Pariwisata
dengan mengubah satu jalur janjang seribu menjadi Tembok Besar ( Great Wall )
Ala Sumatra Barat. Sejak dirombak, denyut nadi di janjang seribu mulai ramai
oleh wisatawan, tidak hanya domestik bahkan turis luar negeri juga.
Great Wall of Koto Gadang ini menghubungkan
Kota Bukittinggi disekitaran Goa Jepang pintu 3 dengan Koto Gadang Kabupaten
Agam. tidak ada tiket masuk, cukup bayar tiket parkir kendaraan saja. Lokasinya
sangat cocok buat yang menyukai trekking karena lokasinya masih alami dengan
jalan yang berliku-liku. Trek keseluruhan sekitar 1.5 km naik turun tangga.
Cukup melelahkan memang apalagi kalau treking disiang hari. Namun jangan
kawatir pemandangan Indah dari Ngarai Sianok dan semilir angin akan memberi semangat
kepada anda untuk terus mendaki.
Kalau dibandingkan dengan Tembok
Besar China yang asli tentunya Tembok Besar Koto Gadang kalah jauh dari
segimanapun, karena Ukurannya lebih kecil dan lebih pendek. Akan Tetapi
pemandangannya disekitar tembok mungkin tidak kalah bagus dengan yang china. Tidak
ada unsur lokal minang di Great Wall Koto Gadang ini, semuanya menjiplak
mentah2 Great Wall di China dengan bentuk yang lebih sederhana. Walaupun
terkesan “maksa” dan “nggak nyambung’ tapi setidaknya usaha pemerintah itu
telah berbuah manis. Dan seperti yang saya katakana didepan object wisata ini
cocok untuk anda yang tidak memiliki waktu untuk berwisata keluar negeri untuk
mengunjungi tembok china atau mempunyai dana yang pas pasan. Di jamin cukup
memuaskan hasrat untuk melihat bangunan besar layaknya tembok china.
Cukup sekian untuk pembahasan
tembok Besar yang ada di Indonesia kita sambung dengan object wisata yang ada
di Indonesia yang menyerupai di Luar negeri.
Oh iya satu lagi saya ingatkan
buat teman teman traveling bahwa kita sebagai warga yang baik janganlah
melakukan vandalism alias merusak fasilitas public dengan menuliskan dan
mencore-coret karena itu akan menghilangkan keindahannya dan itu sangat
mengecewakan. Karena di tempat ini anda akan menyaksikan begitu banyak tulisan
tulisan vandalisme. Tidak hanya ditembok, bahkan di lantai juga. Warga dan
pemerintah sudah kreatif namun tidak di imbangi oleh wisatawan yang bertanggung
jawab.. salam traveling.
0 komentar:
Posting Komentar